Gedangan, 22 Desember 2009
“hoh. . aku ndredeg rek, ada dia. .” pekik seorang temanku.
Hemmm. . aku tersenyum tersenyum simpul mendengar kata-kata itu. Satu tahun yang lalu, kata-kata sering kudengar dari mulutnya. Yah. . siapa lagi kalu bukan niken. Masih terekam jelas di memori card otakku saat dia malu-malu keluar kelas karena ada seorang kakak angkatanku yang menurut niken mirip dengan Pewenya Tahta band. Banyak hal-hal gila yang ia lakukan pash dia ngfans ma kakak angkatanku itu. Contoh kecilnya saat kita udah pulang kul, dengan setianya niken bakal nunggu anak angkatan 2007 sampai pulang karena ia hanya ingin liadh wajahnya si Pewe gadungan. Bener-bener gila !
Tapi gak lama setelah itu niken n rizki nama kakak angkatanku itu jadian (meski mbulet juga critanya). Aku ikut seneng leadh temenku sneng. . sumpah akuy seneng banget. Sejak saat itu dimanapun ada rizki disitu ada niken, dimanapun niken disitu pasti ada rizki. Hemm ibarat amplop ma lem, bulan n bintang, televise n remote, spongesbob n Patrick, dan lain sebagainya yang bkin anag-anag kampusku iri.
Rizki juga makin lama makin bisa membaur dengan temen-temen se.genk.ku . malah keg.nia dia udah jadi bagian dari genku. Hemm. . aku bersyukur bisa kenal rizki. .. aku bersyukur bisa ikut tahu antara niken n rizki. Aku belajar banyak dari mereka berdua. Aku belajar tentang sebuah pengorbanan. .
“hoh. . aku ndredeg rek, ada dia. .” pekik seorang temanku.
Hemmm. . aku tersenyum tersenyum simpul mendengar kata-kata itu. Aku tahu temanku kini bersedih karena tag bisa pertahanin hubungannya agy ma mantannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar