Kamis, 22 Agustus 2013

Bagiku kau ci(n)ta #2

Ini kisah tentangmu. Kisah kita.
kau Seseorang yang pernah dan tetap mengisi separuh hatiku hingga saat ini.
Sebuah kisah cinta penuh mimpi dan harapan yang berakhir menyakitkan.

Cinta kita merupakan yang Cinta tak terdefinisikan. cinta yang berkisah ttg keikhlasan.
Kamu dan aku adalah sesuatu yang tak pernah bisa bersatu . Bukan karena perasaan kita yg beda namun karena kita memulai dalam keadaan yang tdk tepat.

Semua akan mudah jika saat it aku tak terjebak dlam kisah cinta yang lain.
Semula aku coba untuk bertahan , berharap suatu saat waktu akan menyatukan kita.
Hingga akhirnya kau Ragu, aku ragu . dan Kita tak percya lagi pada waktu .
Putus asa dengan keadaan yang tak juga menyatukan raga kita.
Perlahan kita saling melepas, melupakan, akhirnya menghilang menyisahkan kisah yang tak pernah dimulai.

Maaf aku tak pernah benar2 memberanikan diri untuk merengkuhmu dan merangkai impian bersamamu .
Selama ini aku memendam semua perasaanku mengorbankan demi kisah lain yang telah lama kujalani.
Sungguh hatiku masih untukmu. .

Bagiku kau ci(n)ta

Kau masa lalu kelam yang juga benderang
Kau bahagia yang menorehkan luka

Ragamu bukan untukku, pun juga ragaku tak pernah menjadi milikmu.
Dan yang paling menyakitkan, kita memiliki rasa yang sama

Betapapun kita bertahan cinta tak pernah menyatukan raga kita,
Berharap suatu saat dipertemukan pada waktu yang tepat

Kau masa lalu yang mendamba jadi masa depan
Kau senja yang memeluk malam
Kau ufuk yang memeluk pagi

Dan aku, pesakitan yang terus menerus membawamu di setiap kisahku.

-Special for my past-

Selasa, 23 Juli 2013

REALITAS ?!?

Syahdan, di sebuah hutan bernama Nool hidup seekor gajah bernama Horton. Baginya, hutan Nool adalah kehidupan yang teramat luas. Ia tak tahu apa yang berada di luar Nool. Yang ia tahu hanyalah hal-hal sederhana : makan, minum, mandi, dan bermain dengan temannya disana. Hidup tak pernah sulit, seperti menghirup napas dan menghembuskannya. Itu saja.

Tapi semua berubah di suatu pagi di bulan januari, ketika setitik debu terbang di dkat wajahnya dan ia mendengar suara : ada apa dengan debu itu ? Mungkinkah, kata Horton, bunyi yang ia dngar adalah 'teriakan minta tlong ' dari 'seseorang yg sangat kecil' yg sdang berada dlm bahaya di atasnya ? Atau bahkan, pikir Horton, ada sebuah keluarga yang sangat kecil yg tengah berada dalam bahaya di sana ?

Mulanya Horton berpikir bahwa apa yg ia dengar mungkin hanyalah halusinasi sesaat yg muncul dari imajinasinya. Tapi, debu itu sekali lagi lewat dekat wajahnya, dan sekali lagi ia mendengar suara. Lalu, Horton memulai semua petualangannya untk menyelamatkan 'manusia kecil' yg hidup di setitik debu yg terbang.

Saya ingin membagi sebuah kisah menarik yg ditulis Dr. Seuss dalam sebuah dongeng fabel berjudul 'Horton Hears a Who!' Sebuah dongeng yg juga diadaptasikan ke dlm sebuah film berjudul sama oleh Jimmy Hayward dan Steve Martino. Ya, inilah kisah menarik yang sangat penting untuk kita renungkan. Sebuah dongeng filosofis . Dengan setitik debu yg ia bwa kmana-mana , sluruh masyarakat Nool menganggap Horton si gajah sudah gila. Mana mungkin setitik debu memuat sebuah kehidupan ? Mana mungkin di dalamnya terdapat rumah, pohon, sungai, langit, dan gunung-gunung ?

Tapi ternyata dugaan dan kecurigaan Horton benar. Di dlm setitik debu yang ia bawa , terdapat sbuah kota dengan kehidupannya yang sangat kecil, Who-Ville nama kota itu. Dan setiap hari slama setitik debu itu beterbangan kesana-kemari, Who-Ville sdang terancam bencana mahabesar yg bisa memusnahkan khidupan di sana. Maka, dgn sebuah misi penyelamatan antara Horton dan walikota Who-Ville, sebuah petualangan berisi dongeng filosofis antra Horton dan walikota terjadi.

Mengapa kisah ini penting dan menarik buat saya ? Mengapa saya menyebutnya dongeng filosofis ? Pertama tentu saja karena masyarakat Who-Ville sblumnya tak pernah percaya bahwa walikotanya sedang menjalankan sebuah misi pnyelamatan dgn seekor gajah raksasa 'di dunia di atas sana'. Juga karena masyarakat Nool menganggap Horton sudah gila karena berbicara dgn setitik debu !

Saya jadi ingat konsep hierarki realitas dlm dunia filsuf. Mungkin kita seperti masyarakat Nool atau Who-Ville yg 'membatasi' realitas pada apa yg kita lihat sepanjang hdup saja, dan menuduh bahwa yg di luar semua itu hanyalah isapan jempol atau khayalan belaka. Dan orang-orang yg mempercayai apa yg 'selain di sini' adalah orang gila seperti Horton. Di sinilah, kisah itu jadi menarik.

Selama ini, pemahaman org trhadap realitas adalah apa yg mereka lihat, mereka rasakan, dan apa yg mereka yakini. Dunia yg sdng kita diami sekarang, adalah realitas. Tetapi, misalnya, apakah jika ada org lain yg pernah pergi ke 'akhirat' atau 'alam lain' atau yg mengalami pengalaman mati suri (near dead experience) dan menceritakan realitas lain yg bru saja dilihatnya, apakah kita mempercayainya ? Mungkin tidak, tentu saja seperti masyarakat Nool dan Who-Ville : kita mungkin justru akan menertawakannya.

Kedua, Horton mengingatkan kita sekali lagi pada konsep dunia paralel seperti yg pernah dibahas Erwin Schrodinger. Bahwa jangan-jangan di luar dunia yg kita diami sekarang memang ada kehidupan lain yg sama seperti kita. Mungkin lebih kecil, mungkin lebih besar , atau sama persis dgn kehidupan kita skr, dunia paralel.

Ketiga, tentu saja, jangan-jangan krna kterbatasan kita dlm memahami hierarki realitas dan kehidupan yg lain ini, kita jadi kebal untuk menerima iman sebagai sesuatu yg tak terjelaskan dulu.

Haha. Jadi rumit sekali, ya ? Saya juga heran kenapa akhir-akhir ini jadi senang membahas hal-hal sulit.

Rumit ? Aku memang sengaja ingin rumit. Haha.

Pada akhir cerita, masyarakat Nool dan Who-Ville akhirnya jadi tahu bahwa Horton dan pak walikota Who-Ville tidak gila. Akhirnya, mereka mengetahui dan menyadarinya setelah terjadi dialog cukup menarik, menyentak kesadaran masyarakat Who bahwa dunia Who yg mapan dan cukup luas untuk mereka diami ternyata hanyalah setitik debu di dunia yg lebih besar lagi. Ya itulah petualangan Horton yg membuat saya bertanya-tanya tentang apakah benar ada realitas yg lain ? Siapa yg tinggal disana ?

Sambil memendam pertanyaan itu, Horton tengadah memandang langit, dilihatnya langit yg luas, dan dia mulai menduga dlm hati, mungkin di atas sana ada gajah lain yg sdang memegang setitik debu dan menyelamatkan debu itu dri marabahaya. Dan di kehidupan di dalam setitik debu itu, seekor gajah bernama Horton sedng memandang kearahnya. Siapa tahu ?

Hei, kau menganggapku gila ? Mungkin kau masih terpasung dlm gua. Keluarlah, seperti Horton, lakukan sebuah petualangan baru. Bebaskan imajinasimu !

Senin, 22 Juli 2013

Tiga Lelaki Jagoanku

firman ali, ayah, simbah
Tumben sekali malam ini saya mengalami susah tidur. syukurlah jadi berkurang waktuku untuk mendengkur. maka syapun menyempatkan (dengan sedikit paksaan) tangan dan kepala untuk menulis –apapun itu-. Sudah berapa lama saya tidak pernah mencerita melalui kata...  Dan karena tidak ingin semakin lupa bagaimana memanggil para abjad untk berjumpa dengan imajinasiku, kemudian menyusunya jadi lebih rapi. saya tetap harus merayu mereka untuk bermain bersama, ini semacam kerinduan bermain di ladang kata (saya pernah suka nulis, dan mendadak teringat saya prnh menang lmba puisi hehehe. ) Ya..walaupun saya tidak pandai mengkomposisikan huruf2 menjadi kata-kalimat asik :}
 
rinduku juga sedang tertuju pada para lelakiku. Ketika hanya bersama sepi di kota yang masih tak ada tempat untuk sungguh2 menepi, kuingat mereka yang membumbui hidupku :} kupindai rinduku menjadi kata untuk mereka.
 
#1
Dia memanjakan sekaligus sangat percaya dengan pilihanku. Seorang yang mengajarkan secara tidak langsung agar saya jangan fanatik pada apapun,siapapun, supaya hidup tidak bergantung dan mencandu, supaya kaki tetap dapat melangkah di kondisi apapun. Dia Ayah. Seorang yang selalu menangkap kejadian dengan cara sederhana dan menjadikannya bahagia. *tsah saya mau mewek* Ayah tidak pernah memaksa kepada anak2nya bahkan sejak kecil, tapi itu pula yang justru membuatku jadi sedikit manja (dulu kok :D), dan karenanya saya tidak ingin terulang pada adikku. Dulu kemana2 saya diantar Ayah, bahkan sampai sekarang pas kerja saya pernah diantar dan dijemput..  Ayah tidak pernah melarang tetapi memberi alasan penerang. 
liburan bareng ayah



 
#2
Seorang yang (mungkin) membuat saya  akhirnya memiliki kehidupan seperti ini. Memberiku jiwa mendidik (selain ayah) dan berkesenian Adalah simbah kakung, bapaknya ibuk. Simbah berbeda dari ayah , beliau lebih tegas dan lebih mudah marah :}. Simbah merupakan orang yang memiliki prinsip cukup kuat yang pernah saya kenal. Simbahku pernah menjadi vokalis, pelukis, pemusik, guru dan akhirnya pekerja kantoran. Saya ingat ketika liburan di rumah simbah beliau sering memainkan harmonikanya dan mencelasaya bila nyanyi fals:} :} Kata ibuk, simbah pernah jadi pns (guru) dan lebih memilih bekerja jadi pegawai swasta daripada bermasalah dengan teman sejawatnya dan beberapa waktu beliau menikmati waktu dengan bermusik dan melukis. Kukira ini adalah resep hidup sehat hingga tua yang kulihat dari semua simbahku, dadi wong ora sah ngoyo mergo duit, jangan terlalu berambisi terhadap materi. Dan simbah senang sekali ketika generasinya ada yang nerusin pekerjaannya sebagai guru, yaitu saya :} Kemudian, saya harus kehilangan simbah selamanya ::{  Simbah meninggal tanpa sempat melihatku lulus kuliah .  Ahh, terlintas bagaimana simbah tertawa...
simbah kakung dan simbah putri tercinta


 
  #3
Dia bisa galak sekali tapi juga lucu sekali, seperti gukguk. ( Eh Kenapa anjing jadi umpatan yang tidak enak? Bukankah dia peliharaan idola? Hhuf). Pernah jadi teman, pacar, mantan pacar, orang yang dihindari. Sekarang dia adalah pendamping bermain.
Tujuh tahun lebih kami tumbuh bersama, bisa dibilang baru, atau bisa juga sudah, walupun pernah lelah dan rehat, akhirnya bisa lebih sehat.Dia bisa mengerti saya, tidak sekedar mengahdirkan kata2 manis pria sok romantis dengan jawaban “kmu cantik, kreatif dan sebagainya” uf pret bangetlah. Saya tidak sedang ikut chibi2an mas :D.  Kami bisa sampai sekarang karena dia tahu saya punya kaki pendek dan kecil tapi bisa diajak lewati banyak macam pintu :) , ini ni kaki hasil dari ajaran bapakku. Kami bukan pasangan yang gemar gandeng henpon terus, tapi saya lebih parah, dan kerapkali membuatnya marah, sperti saat ini, saya sedang hilang hehe. Saya tidak ingin memiliki sesorang yang membuatku semakin manja, tapi yang membuatku lebih berani bersikap :}. Namun dia juga bisa manis sungguh manis, dia pernah membawakan bantal keroppi kesayangansebagai kado, puisi untukku,  membawakan bunga mawar, dan selalu tahu bagimana moodku, nggak bisa pura2 sama dia- selalu ketauan :D  (ah dia pasti malu jadinya :D)
 
Jam 21:28,  sudah waktnya rehat. sudah bermain kata walau sekedar catatan pribadi. Sudah tidak lagi sepi tapi saya tetap harus sempatkan tidur agar bisa bangun sahur dan mengajar esok  :) 
 

Jumat, 19 Juli 2013

Menggambar lagu #1

SEPATU

kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia 

Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan

Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda

Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Cinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu . . (Tulus)

Tulus, merupakan salah satu penyanyi solo favorit saya. Selain suara yang khas dan musiknya yang jazz tapi ringan untuk telinga saya, lirik dari tiap-tiap lagunya selalu pas di hati dan memiliki makna yang dalam.
Dalam waktu dekat ini, Tulus akan mengeluarkan album keduanya. Dan untuk perkenalan, ia sempat membawakan single terbarunya yang berjudul 'Sepatu' dalam acara Java Jazz Festival 2013 yang lalu. Dan seperti biasa saya langsung jatuh cinta pada lagu ini.

Lagu ini menceritakan bagaimana dua orang manusia yang saling jatuh cinta namun bersama namun tak bersatu . . Menurut saya ini keren sekali. Jempol seribu deh buat Tulus . -Rizkanury-

Selasa, 09 Juli 2013

Juni Yang Tertinggal


Beberapa yang terekam dalam buku sketch saya :

 Berharap bulan Juni itu seindah Hujan di Bulan Juni :)


Juni diawali dengan persiapan perpisahan kelas IX SMP , riwa-riwi sekolah- rumah, nari - nyanyi - kostum - hingga akhirnya pementasan sukses :)

Jagain murid-murid yang sedang UAS sambil ketar-ketir khawatir anak-anak bakal bisa atau tidak.


Kedatangan 11 siswa baru dengan karakteristik dan kebutuhan baru, ahh perlu charging semangat baru .


Mari kerjakan sebelum mereka jalan-jalan bersama tanggalan.


Tubuh, maaf untuk lelah yang terus mengaduh ....


rambut kusut sana-sini saatnya pangkas menjadi lebih pendek 


Saya, adek, dan pacar . berlibur di penghujung Juni meski sekedar nonton Bioskop.


terlalu banyak gambar ya? hehehe. Itulah yang saya hasilkan selepas keabsurdan hari2 saya...