Syahdan, di sebuah hutan bernama Nool hidup seekor gajah bernama Horton. Baginya, hutan Nool adalah kehidupan yang teramat luas. Ia tak tahu apa yang berada di luar Nool. Yang ia tahu hanyalah hal-hal sederhana : makan, minum, mandi, dan bermain dengan temannya disana. Hidup tak pernah sulit, seperti menghirup napas dan menghembuskannya. Itu saja.
Tapi semua berubah di suatu pagi di bulan januari, ketika setitik debu terbang di dkat wajahnya dan ia mendengar suara : ada apa dengan debu itu ? Mungkinkah, kata Horton, bunyi yang ia dngar adalah 'teriakan minta tlong ' dari 'seseorang yg sangat kecil' yg sdang berada dlm bahaya di atasnya ? Atau bahkan, pikir Horton, ada sebuah keluarga yang sangat kecil yg tengah berada dalam bahaya di sana ?
Mulanya Horton berpikir bahwa apa yg ia dengar mungkin hanyalah halusinasi sesaat yg muncul dari imajinasinya. Tapi, debu itu sekali lagi lewat dekat wajahnya, dan sekali lagi ia mendengar suara. Lalu, Horton memulai semua petualangannya untk menyelamatkan 'manusia kecil' yg hidup di setitik debu yg terbang.
Saya ingin membagi sebuah kisah menarik yg ditulis Dr. Seuss dalam sebuah dongeng fabel berjudul 'Horton Hears a Who!' Sebuah dongeng yg juga diadaptasikan ke dlm sebuah film berjudul sama oleh Jimmy Hayward dan Steve Martino. Ya, inilah kisah menarik yang sangat penting untuk kita renungkan. Sebuah dongeng filosofis . Dengan setitik debu yg ia bwa kmana-mana , sluruh masyarakat Nool menganggap Horton si gajah sudah gila. Mana mungkin setitik debu memuat sebuah kehidupan ? Mana mungkin di dalamnya terdapat rumah, pohon, sungai, langit, dan gunung-gunung ?
Tapi ternyata dugaan dan kecurigaan Horton benar. Di dlm setitik debu yang ia bawa , terdapat sbuah kota dengan kehidupannya yang sangat kecil, Who-Ville nama kota itu. Dan setiap hari slama setitik debu itu beterbangan kesana-kemari, Who-Ville sdang terancam bencana mahabesar yg bisa memusnahkan khidupan di sana. Maka, dgn sebuah misi penyelamatan antara Horton dan walikota Who-Ville, sebuah petualangan berisi dongeng filosofis antra Horton dan walikota terjadi.
Mengapa kisah ini penting dan menarik buat saya ? Mengapa saya menyebutnya dongeng filosofis ? Pertama tentu saja karena masyarakat Who-Ville sblumnya tak pernah percaya bahwa walikotanya sedang menjalankan sebuah misi pnyelamatan dgn seekor gajah raksasa 'di dunia di atas sana'. Juga karena masyarakat Nool menganggap Horton sudah gila karena berbicara dgn setitik debu !
Saya jadi ingat konsep hierarki realitas dlm dunia filsuf. Mungkin kita seperti masyarakat Nool atau Who-Ville yg 'membatasi' realitas pada apa yg kita lihat sepanjang hdup saja, dan menuduh bahwa yg di luar semua itu hanyalah isapan jempol atau khayalan belaka. Dan orang-orang yg mempercayai apa yg 'selain di sini' adalah orang gila seperti Horton. Di sinilah, kisah itu jadi menarik.
Selama ini, pemahaman org trhadap realitas adalah apa yg mereka lihat, mereka rasakan, dan apa yg mereka yakini. Dunia yg sdng kita diami sekarang, adalah realitas. Tetapi, misalnya, apakah jika ada org lain yg pernah pergi ke 'akhirat' atau 'alam lain' atau yg mengalami pengalaman mati suri (near dead experience) dan menceritakan realitas lain yg bru saja dilihatnya, apakah kita mempercayainya ? Mungkin tidak, tentu saja seperti masyarakat Nool dan Who-Ville : kita mungkin justru akan menertawakannya.
Kedua, Horton mengingatkan kita sekali lagi pada konsep dunia paralel seperti yg pernah dibahas Erwin Schrodinger. Bahwa jangan-jangan di luar dunia yg kita diami sekarang memang ada kehidupan lain yg sama seperti kita. Mungkin lebih kecil, mungkin lebih besar , atau sama persis dgn kehidupan kita skr, dunia paralel.
Ketiga, tentu saja, jangan-jangan krna kterbatasan kita dlm memahami hierarki realitas dan kehidupan yg lain ini, kita jadi kebal untuk menerima iman sebagai sesuatu yg tak terjelaskan dulu.
Haha. Jadi rumit sekali, ya ? Saya juga heran kenapa akhir-akhir ini jadi senang membahas hal-hal sulit.
Rumit ? Aku memang sengaja ingin rumit. Haha.
Pada akhir cerita, masyarakat Nool dan Who-Ville akhirnya jadi tahu bahwa Horton dan pak walikota Who-Ville tidak gila. Akhirnya, mereka mengetahui dan menyadarinya setelah terjadi dialog cukup menarik, menyentak kesadaran masyarakat Who bahwa dunia Who yg mapan dan cukup luas untuk mereka diami ternyata hanyalah setitik debu di dunia yg lebih besar lagi. Ya itulah petualangan Horton yg membuat saya bertanya-tanya tentang apakah benar ada realitas yg lain ? Siapa yg tinggal disana ?
Sambil memendam pertanyaan itu, Horton tengadah memandang langit, dilihatnya langit yg luas, dan dia mulai menduga dlm hati, mungkin di atas sana ada gajah lain yg sdang memegang setitik debu dan menyelamatkan debu itu dri marabahaya. Dan di kehidupan di dalam setitik debu itu, seekor gajah bernama Horton sedng memandang kearahnya. Siapa tahu ?
Hei, kau menganggapku gila ? Mungkin kau masih terpasung dlm gua. Keluarlah, seperti Horton, lakukan sebuah petualangan baru. Bebaskan imajinasimu !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar