Senin, 22 Juli 2013

Tiga Lelaki Jagoanku

firman ali, ayah, simbah
Tumben sekali malam ini saya mengalami susah tidur. syukurlah jadi berkurang waktuku untuk mendengkur. maka syapun menyempatkan (dengan sedikit paksaan) tangan dan kepala untuk menulis –apapun itu-. Sudah berapa lama saya tidak pernah mencerita melalui kata...  Dan karena tidak ingin semakin lupa bagaimana memanggil para abjad untk berjumpa dengan imajinasiku, kemudian menyusunya jadi lebih rapi. saya tetap harus merayu mereka untuk bermain bersama, ini semacam kerinduan bermain di ladang kata (saya pernah suka nulis, dan mendadak teringat saya prnh menang lmba puisi hehehe. ) Ya..walaupun saya tidak pandai mengkomposisikan huruf2 menjadi kata-kalimat asik :}
 
rinduku juga sedang tertuju pada para lelakiku. Ketika hanya bersama sepi di kota yang masih tak ada tempat untuk sungguh2 menepi, kuingat mereka yang membumbui hidupku :} kupindai rinduku menjadi kata untuk mereka.
 
#1
Dia memanjakan sekaligus sangat percaya dengan pilihanku. Seorang yang mengajarkan secara tidak langsung agar saya jangan fanatik pada apapun,siapapun, supaya hidup tidak bergantung dan mencandu, supaya kaki tetap dapat melangkah di kondisi apapun. Dia Ayah. Seorang yang selalu menangkap kejadian dengan cara sederhana dan menjadikannya bahagia. *tsah saya mau mewek* Ayah tidak pernah memaksa kepada anak2nya bahkan sejak kecil, tapi itu pula yang justru membuatku jadi sedikit manja (dulu kok :D), dan karenanya saya tidak ingin terulang pada adikku. Dulu kemana2 saya diantar Ayah, bahkan sampai sekarang pas kerja saya pernah diantar dan dijemput..  Ayah tidak pernah melarang tetapi memberi alasan penerang. 
liburan bareng ayah



 
#2
Seorang yang (mungkin) membuat saya  akhirnya memiliki kehidupan seperti ini. Memberiku jiwa mendidik (selain ayah) dan berkesenian Adalah simbah kakung, bapaknya ibuk. Simbah berbeda dari ayah , beliau lebih tegas dan lebih mudah marah :}. Simbah merupakan orang yang memiliki prinsip cukup kuat yang pernah saya kenal. Simbahku pernah menjadi vokalis, pelukis, pemusik, guru dan akhirnya pekerja kantoran. Saya ingat ketika liburan di rumah simbah beliau sering memainkan harmonikanya dan mencelasaya bila nyanyi fals:} :} Kata ibuk, simbah pernah jadi pns (guru) dan lebih memilih bekerja jadi pegawai swasta daripada bermasalah dengan teman sejawatnya dan beberapa waktu beliau menikmati waktu dengan bermusik dan melukis. Kukira ini adalah resep hidup sehat hingga tua yang kulihat dari semua simbahku, dadi wong ora sah ngoyo mergo duit, jangan terlalu berambisi terhadap materi. Dan simbah senang sekali ketika generasinya ada yang nerusin pekerjaannya sebagai guru, yaitu saya :} Kemudian, saya harus kehilangan simbah selamanya ::{  Simbah meninggal tanpa sempat melihatku lulus kuliah .  Ahh, terlintas bagaimana simbah tertawa...
simbah kakung dan simbah putri tercinta


 
  #3
Dia bisa galak sekali tapi juga lucu sekali, seperti gukguk. ( Eh Kenapa anjing jadi umpatan yang tidak enak? Bukankah dia peliharaan idola? Hhuf). Pernah jadi teman, pacar, mantan pacar, orang yang dihindari. Sekarang dia adalah pendamping bermain.
Tujuh tahun lebih kami tumbuh bersama, bisa dibilang baru, atau bisa juga sudah, walupun pernah lelah dan rehat, akhirnya bisa lebih sehat.Dia bisa mengerti saya, tidak sekedar mengahdirkan kata2 manis pria sok romantis dengan jawaban “kmu cantik, kreatif dan sebagainya” uf pret bangetlah. Saya tidak sedang ikut chibi2an mas :D.  Kami bisa sampai sekarang karena dia tahu saya punya kaki pendek dan kecil tapi bisa diajak lewati banyak macam pintu :) , ini ni kaki hasil dari ajaran bapakku. Kami bukan pasangan yang gemar gandeng henpon terus, tapi saya lebih parah, dan kerapkali membuatnya marah, sperti saat ini, saya sedang hilang hehe. Saya tidak ingin memiliki sesorang yang membuatku semakin manja, tapi yang membuatku lebih berani bersikap :}. Namun dia juga bisa manis sungguh manis, dia pernah membawakan bantal keroppi kesayangansebagai kado, puisi untukku,  membawakan bunga mawar, dan selalu tahu bagimana moodku, nggak bisa pura2 sama dia- selalu ketauan :D  (ah dia pasti malu jadinya :D)
 
Jam 21:28,  sudah waktnya rehat. sudah bermain kata walau sekedar catatan pribadi. Sudah tidak lagi sepi tapi saya tetap harus sempatkan tidur agar bisa bangun sahur dan mengajar esok  :) 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar